Kritik terhadap konsep akuntansi
dalam pengukuran laba
Laporan
laba merupakan laporan utama untuk melaporkan kinerja dari suatu perusahaan
selama suatu periode tertentu. Informasi tentang kinerja suatu perusahaan,
terutama tentang profitabilitas, dibutuhkan untuk mengambil keputusan tentang
sumber ekonomi yang akan dikelola oleh suatu perusahaan dimasa yang akan
datang. Informasi tersebut juga sering kalia digunakan untuk memperkirakan
kemampuan suatu perusahaan untuk menghasilkan kas dan aktiva yang disamakan
dengan kas dimasa yang akan datang.
Beberapa kritik terhadap laba
akuntansi dalam bentuknya yang tradisional adalah sebagai berikut:
1. Konsep
laba akuntansi belum diformulasikan dengan jelas.
2. Tidak
ada landasan teoretis yang bersifat jangka panjang untuk menghitung dan
menyajikan laba akuntansi,
3. Praktik-praktik
akuntansi yang lazim diterima memungkinkan inconsistencies
dalam pengukuran periodic income dari
berbagai perusahaan dan dari suatu perusahaan untuk tahun-tahun yang berbeda.
4. Perubahan-perubahan
tingkat harga telah mengubah makna daripada nilai mata uang historis,
5. Informasi
lain biasa lebih berguna bagi investor dalam membuat keputusan.
Relevansi
konsep laba
Laba merupakan item laporan keuangan
mendasar dan penting yang memiliki berbagai kegunaan dalam berbagai konteks.
Laba secara umum diyakini sebagai dasar untuk perpajakan, penentuan kebijakan
pembayaran dividen, petunjuk investasi dan pembuatan keputusan, dan elemen
prediksi.
Pertama, laba merupakan dasar untuk
perpajakan dan pendistribusian kembali kesejahteraan diantara individual. Versi
laba seperti ini dikenal sebagai laba kena pajak (taxable income), dimana laba dihitung sesuai dengan aturan yang
ditetapkan oleh badan fiskal pemerintah.
Kedua, laba diyakini sebagai
petunjuk bagi kebijakan dividen perusahaan dan penyimpanan (laba ditahan). Laba
yang diakui merupakan indikator jumlah maksimum yang dapat didistribusikan
sebagai deviden dan ditahan untuk ekspansi atau diinvestasikan kembali dalam
perusahaan.
Ketiga, laba dipandang sebagai
petunjuk investasi dan pembuatan keputusan secara umum. Secara umum
dihipotesiskan bahwa investor akan memaksimumkan kembali ata modal yang
diinvestansikan, sepaddan dengan tingkat risiko yang dapat diterima.
Keempat, laba diyakini sebagai
sarana prediksi yang membantu dalam memprediksi laba masa mendatang dan
kebijakan ekonomi di masa mendatang. Pada kenyataannya, nilai laba masa lalu
didasarkan pada biaya historis dan nilai sekarang memberikan manfaat dalam
memprediksi nilai laba di masa mendatang untu kedua versi tersebut.
Kelima adalah bahwa laba diyakini
sebagai ukuran efisiensi. Laba merupakan ukuran pengelolaan manajemen atas
sumber daya perusahaan dan efisiensi manajemen dalam menjalankan usaha
perusahaan.
KONSEP LABA AKUNTANSI TRADISIONAL
DESKRIPSI LABA AKUNTANSI
1) Laba
akuntansi didasarkan pada transaksi aktual yang diadakan oleh perusahaan
(terutama revenue yang berasal
dari penjualan barang atau jasa dikurangi biaya yang dibutuhkan untuk mencapai
penjualan tersebut). Secara konvensional, profesi akuntansi telah menggunakan
pendekatan transaksi untuk pengukuran laba.
2) Laba
akuntansi didasarkan pada postulat periode dan merujuk pada kinerja keuangan
perusahaan selama satu periode tertentu.
3) Laba
akuntansi didasarkan pada prinsip revenue
dan memerlukan definisi, pengukuran, dan pengakuan revenue. Secara umum, prinsip
realisasi merupakan penguji bagi pengakuan revenue dan, pada gilirannya, untuk pengakuan laba.
4) Laba
akuntansi meminta pengukuran biaya (expenses)
dalam hal biaya historis bagi perusahaan, merupakan ketaatan yang kuat pada
prinsip biaya. Aset dicatat pada harga perolehannya hingga penjualan
terealisasi, pada saat perubahan nilai diakui. Jadi, biaya merupakan aset yang
telah digunakan (expired assets)
atau biaya perolehan yang telah digunakan (expired aquisition cost).
5) Laba
akuntansi meminta bahwa revenue yang
terealisasi pada suatu periode dikaitkan dengan biaya relevan yang layak atau
sesuai. Oleh karena itu, laba akuntansi didasarkan pada prinsip penandingan.
Secara mendasar, biaya tertentu atau biaya periode dialokasikan atau
ditandingkan dengan revenue dan
biaya lainnya dilaporkan dan dipindahkan sebagai aset. Biaya yang dialokasikan
dan ditandingkan dengan revenue dianggap
telah digunakan jasa potensialnya.
KEUNTUNGAN LABA AKUNTANSI
Ijiri, Kohler,
Littleton, dan Mautz adalah pendukung laba akuntansi. Mereka mengemukakan
beberapa argumen mengenai keuntungan laba akuntansi, yaitu:
1) Laba
akuntansi memiliki daya tahan pengujian waktu. Kebanyakan pemakai data
akuntansi meyakini bahwa laba akuntansi sangat berguna dan merupakan determinan
pola praktik dan pemikiran para pembuat keputusan.
2) Karena
didasarkan pada transaksi yang faktual, aktual, laba akuntansi diukur dan
dilaporkan secara objektif dan kemudian secara mendasar dapat diverifikasi.
Objektivitas secara umum didorong oleh keyakinan pendukung penggunaan laba
akuntansi bahwa akuntansi seharusnya melaporkan fakta daripada nilai. Seperti
pernyataan Kohler, ”akuntansi tidak akan pernah menjadi sarana untuk mengukur
nilai (sekarang), perubahan dalam nilai atau penyajian kegunaan aset atau
kelompok aset”.
3) Dengan
menggantungkan pada prinsip realisasi untuk pengakuan revenue, laba akuntansi memenuhi kriteria konservatisme. Dengan
kata lain, perhatian yang layak diberikan pada pengukuran dan pelaporan laba
dengan mengabaikan perubahan nilai dan hanya mengakui keuntungan yang
terealisasi.
4) Laba
akuntansi dianggap berguna untuk tujuan pengendalian, terutama pelaporan
tentang penggunaan manajemen atas sumber daya yang dipercayakan padanya. Laba
akuntansi menyampaikan latar belakang cerita tentang cara manajemen memenuhi
tanggung jawabnya.
KELEMAHAN LABA AKUNTANSI
Laba akuntansi
memiliki kelemahan-kelemahan, yaitu:
1) Laba
akuntansi gagal untuk mengakui unrealized
dalam peningkatan nilai aset yang dimiliki dalam periode tertentu dengan
penerapan biaya historis dan prinsip realisasi. Hal ini menghalangi manfaat
informasi yang diungkapkan dan memungkinkan pengungkapan heterogen atas
keuntungan campuran dari periode sebelumnya dan periode berjalan. Hasil bersih
tidak menggambarkan secara efektif laba periode berjalan.
2) Ketergantungan
laba akuntansi pada prinsip biaya historis membuat pembandingan menjadi sulit,
karena perbedaan metode perhitungan biaya yang diterima (sebagai contoh,
perbedaan metode penilaian persediaan) dan perbedaan metode alokasi biaya
dianggap arbitrer dan tidak dapat diperbaiki.
3) Ketergantungan
laba akuntansi pada prinsip realisasi, prinsip biaya historis dan konservatisme
mungkin menghasilkan data yang menyesatkan dan dipahami secara salah atau data
yang tidak relevan bagi pemakai. Alasannya adalah kurang bermanfaatnya
rasio-rasio yang didasarkan pada laporan keuangan yang dibuat sesuai dengan
prinsip-prinsip tersebut.
Kapitalisasi
Metode kapitalisasi
digunakan untuk :
1. Menghitung
nilai sekarang (current value)
2. Menghitung
nili tunai (present value)
Dalam menghitung nilai
kapitalisasi terdapat 4 variabel yang harus diketaui :
1. Aliran
kas yang diharapkan dari pelepasan asset
2. Waktu
aliran kas harapan tersebut
3. Jumlah
tahun dari masa manfaat asset
4. Tingkat
diskonto yang layak
a. Tingkat
dskonto historis ; biaya tunai kas harapan sama dengan biaya historis asset.
b. Tingkat
diskonto sekarang adalah tingkat
kembalian yang implisit dalam jumlah kas (atau uang lain) yang seharusnya
dibayarkan jika aset yang sama diperoleh sekarang.
c. Tingkat
diskonto ekspektasian rata-rata adalah rata-rata tingkat kembalian yang
diharapkan diperoleh pada aset yang serupa selama beberapa periode mendatang.
d. Biaya
modal rata-rata tertimbang didasarkan pada struktur tertentu, yaitu rasio
tertentu atas hutang jangka panjang, ekuitas pemegang saham preferen, dan
ekuitas pemegang saham biasa.
e. Tingkat
pinjaman tambahan adalah tingkat bunga yang seharusnya dibayarkan untuk
mendapatkan tambahan modal tambahan sekarang.
Manfaat
metode nilai kapitalisasi untuk berbagai keputusan operasi jangka panjang
seperti penganggaran modal (capital budgeting) dan pengembangan produk. Sedangkan kelemahaannya
adalah kurangnya penyesuaian yang memadai untuk preferensi risiko semua
pemakai, mengabaikan kontribusi faktor-faktor selain aset fisik terhadap aliran
kas,
Harga Beli Sekarang (Current Entry
Price)
Harga beli sekarang merupakan seberapa kas atau
sejenisnya yang diperlukan untuk memperoleh asset yang sama atau ekuivalen.
Intepretasi harga
beli sekarang :
1. Biaya
pengganti (replacement cost) sama dengan jumlah kas atau uang lainnya yang
dibutuhkan untuk memperoleh aset yang ekuivalen.
2. Biaya
reproduksi (reproduction cost) sama dengan jumlah kas atau uang lainnya yang
dibutuhkan untuk memperoleh asset.
3. Biaya
pengganti baru (replacement cost-new) sama dengan jumlah kas atau uang lainnya
yang diperlukan untuk mengganti asset. Biaya pengganti merupakan dasar yang
signifikan untuk mengukur nilai ekonomi penting atas properti yang digunakan
hanya dalam kasus fasilitas standar.
Dari
ketiga intepretasi tersebut harga beli sekarang adalah bahwa kesemuanya
berhubungan dengan biaya pengganti atau reproduksi aset yang dimiliki.
Akuntansi untuk keuntungan dan
kerugian penyimpanan (holding gains and losses)
Keuntungan
penyimpanan menunjukkan peningkatan dalam penerimaan bersih harapan dari
penggunaan atau penjualan aset di masa mendatang.
Perlakuan
keuntungan penyimpanan.
1. Keuntungan
penyimpanan menunjukkan penghematan biaya yang dapat direalisasi (realizable
cost savings) dalam arti bahwa entitas dalam keadaan lebih baik karena sekarang
memiliki biaya lebih untuk memperoleh aset.
2. Perubahan
biaya pengganti dipandang sebagai surogasi untuk perubahan dalam nilai
realisasi bersih (net realizable value) atau nilai kapitalisasi.
Evaluasi Akuntansi Berbasis Harga
Beli Sekarang
Keuntungan dari akuntansi berbasih harga beli sekarang:
1. laba
operasi sekarang,keuntungan dan kerugian penyimpanan adalah bermanfaat dalam
mengevaluasi kinerja manajer di masa lampau.
2. merupakan
pemisahan hasil keputusan penyimpanan atau investasi dan keputusan produksi.
3. Bermanfaat
untuk pembuatan keputusan bisnis. Dikotomi seperti ini memungkinkan penilaian
profitabilitas perusahaan jangka panjang.
4. Memberikan
kontribusi pada pemeliharaan kapasitas produksi fisik, yaitu jumlah maksimum
yang dapat distribusikan dan digunakan untuk memeliharakapasitas produksi fisik
perusahaan.
5. Memberikan
informasi penting yang dapat digunakan untuk menganalisis dan membandingkan
keuntungan kinerja antar-periode dan antar perusahaan.
Kekurangan
dari akuntansi berbasih harga beli
sekarang:
1. didasarkan
pada asumsi bahwa perusahaan akan berjalan terus (going concern) dan memiliki
data harga beli sekarang yang andal yang dapat diperoleh dengan mudah. Kedua
asumsi tersebut disebut ”invalid” dan “unnecessary”.
2. Mengakui
nilai tunai (current value) sebagai dasar penilaian tetapi tidak mencatat
perubahan dalam level harga umum dan keuntungan dan kerugian penyimpanan aset
dan hutang nonmoneter
Harga Jual Sekarang (Current Exit
Price)
Harga
jual sekarang menunjukkan jumlah kas dari aset yang dijual atau hutang yang
dibiayai kembali. ilai jual harapan atau nilai buku yang dapat direalisasi
merujuk pada hasil dari penjualan yang diharapkan di masa mendatang, sedangkan
harga jual sekarang mengacu pada harga penjualan sekarang pada kondisi terjadi
likuidasi.
Menurut pendekatan harga jual sekarang, semua
aset dan hutang direvaluasi pada nilai buku yang dapat direalisasi (net
realizable values). Nilai buku yang dapat direalisasi secara umum diperoleh
dari penyesuaian daftar pasar.
keuntungan
operasi diakui pada saat produksi, sementara keuntungan dan kerugian
penyimpanan diakui pada saat penjualan dan, konsekuensinya, kapan pun harga
berubah pada saat penjualan.
EVALUASI
AKUNTANSI BERBASIS HARGA JUAL SEKARANG
Penggunaan basis harga
jual sekarang mempunyai keuntungan dan kerugian tersendiri,
Keuntungan :
1.
Harga jual sekarang dan nilai kapitalisasi aset menyediakan
ukuran yang berbeda dari konsep
ekonomi opportunity cost. opportunity cost. Adalah nilai kas yang diturunkan
dari penjualan aset atau nilai tunai
dari manfaat yang diturunkan dari
pengguna aset. (kedua nilai tersebut relevan untuk memberi keputusan)
2.
Harga jual sekarang memberikan informasi
yang relevan dan perlu untuk
mengevaluasi penyesuaiandan
likuiditas keuangan perusahaan
3.
Harga jual sekarang memberikan petunjuk
yang lebih baik untuk mengevaluasi manajer
dalam fungsi kepelayanannya karna hal tersebut merefleksikan pengorbanan
sekarang dan pilihan lainnya.
4.
Penggunaan harga jual sekarang
mengeliminasi perlunya alokasi biaya secara arbitrer dengan dasar estimasi masa manfaat
aset. Secara lebih eksplisit ,biaya penyusutan untuk tahun tertentu adalah perbedaan antara harga jual
sekarang dari aset pada awal dan
akhir periode.
Kerugian :
1.
Sistem berbasis harga jual sekarang
adalah relevan hanya untuk aset
yang diharapkan dijual dengan harga pasar tertentu. Harga jual sekarang
mungkin dapat ditentukan secara mudah,
untuk aset yang memiliki pasar kedua.
2.
Sistem berbasis harga jual sekarang
tidak relevan untuk aset yang
perusahaan berharap untuk
menggunakannya.
3.
Penilaian aset dan hutang tertentu pada
harga jual sekarang belum
terselesaikan secara memadai
4.
Pengabaian prinsip realisasi pada saat penjualan dan konsekuensi asumsi likuidasi atas sumber daya perusahaan berlawanan dengan asumsi yang ada , bahwa perusahaan adalah : going concern .
5.
sistem berbasis harga dijual sekarang tidak mencatat perubahan dalam level harga umum.
Interprestasi lain dari nilai sekarang
Usulan lain untuk implementasi akuntansi nilai sekarang telah dibuat. Untuk
kemudahan dikelompokkan pada kategori :
a.
aset esensial versus non asensial .
society of accountants menerbitkan exposure draf (memperkenalkan suatu bentuk akuntansi nilai sekarang yang menggunakan perlaukuan berbeda untuk aset asensial dan aset non asensial ) yang menyarankan
pengungkapan tambahan laporan keuangan berbasis nilai sekarang
pada mulai tanggal 1 juli 1997
b.
nilai bagi perusahaan , diinggris “the report of the inflation accounting committee” yang diketuai oleh F.E.P sandilands ,
diterbitkan pada bulan september 1975.
The sandilands report menyimpulkan beberapa pengembangan yang diperlukan untuk perubahan dalam hukum perusahaan ,
yaitu unit ukuran yang sama yang
seharusnya digunakan , untuk semua pemakai , laba operasi seharusnya diungkapkan secara terpisah dari keuntungan dan kerugian penyimpanan. Dan
pelaporan keuangan seharusnya meliputi
informasi yang relevan untuk menilai likuiditas perusahaan. Menurut
pendekatan ini aset dinilai pada
jumlah yang menunjukkan opportunity cost bagi perusahaan, yaitu
kerugian maksimum yang mungkin
terjadi jika perusahaan menghilangkan
asetnya
c.
usulan biaya pengganti oleh SEC (the scurites and exchange
commission) biaya pengganti
sebagai metode pengungkapan yang
diwajibkan untuk perusahaan besar.
biaya pengganti didefinisikan jumlah terendah yang seharusnya dibayarkan dalam pelaksanaan bisnis normal untuk mendapatkan sebuah alat operasi baru pada kapasitas produktif , aturan tersebut mewajibkan perusahaan (1) untuk mengestimasi biaya pengganti persediaan dan kapasitas produktif, (2) untuk menyatakan kembali biaya barang dan jasa terjual ,penyusutan,deplesi, dan amortisasi untuk dua tahun fiskal penuh terakhir dengan dasar biaya pengganti yang equivalen dengan kapasitas produktif.
biaya pengganti didefinisikan jumlah terendah yang seharusnya dibayarkan dalam pelaksanaan bisnis normal untuk mendapatkan sebuah alat operasi baru pada kapasitas produktif , aturan tersebut mewajibkan perusahaan (1) untuk mengestimasi biaya pengganti persediaan dan kapasitas produktif, (2) untuk menyatakan kembali biaya barang dan jasa terjual ,penyusutan,deplesi, dan amortisasi untuk dua tahun fiskal penuh terakhir dengan dasar biaya pengganti yang equivalen dengan kapasitas produktif.
d.
Kombinasi nilai , pendekatan ini menghindari beberpa
kelemahan harga jual sekarang ,harga jual sekarang, dan metode kapitalisasi,
e.
Konsep
laba bisnis ,edwads da bell telah memperkenalkan konsep laba bisnis
, pihak
lain menyebutnya laba uang, sebelumnya telah diuraikan bahwa laba
akuntansi didefinisikan sebagai perbedaan antara revenue realisasi yang
timbul dari transaksi satu periode dan
berhubungan dengan biaya historis.
dalam penyajian laba biaya pengganti menunjukkan bahwa :
dalam penyajian laba biaya pengganti menunjukkan bahwa :
1. Laba
operasi sekarang (menyajikan perbedaan antara
revenue realisasian dan hubungan
dengan biaya pengganti.
2. Keuntungan
dan kerugian biaya realisasian (menyajikan perbedaan antara
biaya pengganti dan unit terjual
dan biaya historis dengan biaya yang sama) merupakan 2 tipe keuntungan
yang terbeli dalam laba akuntansi.
Keuntungan
dan kerugian realisasi juga dibagi menjadi 2 elemen:
1. Keuntungan
dan kerugian penyimpanan realisasi dan diperoleh selama satu periode
2.
Keuntungan dan kerugian penyimpana
selama satu periode tetapi diperoleh selama periode sebelumnya.
0 komentar:
Posting Komentar